SEJARAH MAZHAB FRANKFURT; IMAJINASI DIALEKTIS DALAM PERKEMBANGAN TEORI KRITIS
Mazhab Frankfurt[1]
Max Horkheimer, Theodor
Adorno, dan Jurgen Habermas, pada 1965 di HeidelbergMazhab Frankfurt ialah
sebuah nama yang diberikan kepada kelompok filsuf yang memiliki afiliasi dengan
Institut Penelitian Sosial di Frankfurt, Jerman, dan pemikir-pemikir lainnya yang
dipengaruhi oleh mereka. Tahun yang dianggap sebagai tahun kemulaian Mazhab
Frankfurt ini adalah tahun 1930, ketika Max Horkheimer diangkat sebagai
direktur lembaga riset sosial tersebut. Beberapa filsuf terkenal yang dianggap
sebagai anggota Mazhab Frankfurt ini antara lain Theodor Adorno, Walter
Benjamin, dan Jurgen Habermas. Perlu diingat bahwa para pemikir ini tidak
pernah mendefinisikan diri mereka sendiri di dalam sebuah kelompok atau
'mazhab', dan bahwa penamaan ini diberikan secara retrospektif.
Walaupun kebanyakan
dari mereka memiliki sebuah ketertarikan intelektual dengan pemikiran
neo-Marxisme dan kritik terhadap budaya (yang di kemudian hari memengaruhi
munculnya bidang ilmu Studi Budaya), masing-masing pemikir mengaplikasikan
kedua hal ini dengan cara-cara dan terhadap subyek kajian yang berbeda.
Ketertarikan Mazhab
Frankfurt terhadap pemikiran Karl Marx disebabkan antara lain oleh
ketidakpuasan mereka terhadap penggunaan teori-teori Marxisme oleh kebanyakan
orang lain, yang mereka anggap merupakan pandangan sempit terhadap pandangan
asli Karl Marx. Menurut mereka, pandangan sempit ini tidak mampu memberikan
'jawaban' terhadap situasi mereka pada saat itu di Jerman. Setelah Perang Dunia
Pertama dan meningkatnya kekuatan politik Nazi, Jerman yang ada pada saat itu
sangatlah berbeda dengan Jerman yang dialami Karl Marx. Sehingga jelaslah bagi
para pemikir Mazhab Frankfurt bahwa Marxisme harus dimodifikasi untuk bisa
menjawab tantangan jaman.
Patut dicatat bahwa
beberapa pemikir utama Mahzab Frankfurt beragama Yahudi, dan terutama di
perioda awal secara langsung menjadi korban Fasisme Nazi. Yang paling tragis
ialah kematian Walter Benjamin, yang dicurigai melakukan bunuh diri setelah isi
perpustakaannya disita oleh tentara Nazi. Beberapa yang lainnya, seperti
Theodor Adorno dan Max Horkheimer terpaksa melarikan diri ke negara lain,
terutama Amerika Serikat.Contoh karya-karya terkenal yang dihasilkan para
pemikir Mazhab Frankfurt antara lain Dialectic of Enlightenment, Minima
Moralia, Illuminations.
Sejarah Mazhab Frankfurt
Mazhab Frankfurt
mengumpulkan para pembangkang Marxis, para kritikus keras kapitalisme yang
percaya bahwa beberapa orang yang dianggap sebagai pengikut Marx telah membeo,
menirukan beberapa cuplikan sempit dari gagasan-gagasan Marx, biasanya dalam
membela partai-partai komunis atau Sosial-Demokrat ortodoks. Mereka khususnya
dipengaruhi oleh kegagaln revolusi kaum pekerja di Eropa Barat setelah Perang
Dunia I dan oleh bangkitnya Nazisme di negara yang secara ekonomi, teknologi, dan
budaya maju (Jerman). Karena itu mereka merasa harus memilih bagian-bagian mana
dari pemikiran-pemikiran Marx yang dapat menolong untuk memperjelas
kondisi-kondisi yang Marx sendiri tidak pernah lihat. Mereka meminjam dari
mazhab-mazhab pemikiran lain yang mengisi apa yang dianggap kurang dari Marx.
Max Weber memberikan pengaruh yang besar, seperti halnya juga Sigmund Freud
(seperti dalam kasus sintesis Freudo-Marxis oleh Herbert Marcuse dalam karyanya
tahun 1954, Eros and Civilization). Penekanan mereka terhadap komponen
"Kritis" dari teori sangat banyak meminjam dari upaya mereka untuk
mengatasi batas-batas dari positivisme, materialisme yang kasar, dan
fenomenologi dengan kembali kepada filsafat kritis Kant dan penerus-penerusnya
dalam idealisme Jerman, khususnya filsafat Hegel, dengan penekanannya pada
negasi dan kontradiksi sebagai bagian yang inheren dari realitas. Sebuah
pengaruh penting juga dating dari penerbitan Manuskrip Ekonomi-Filsafat dan
Ideologi Jerman karya Marx tahun 1930-an yang memperlihatkan kesinambungan
dengan Hegelianisme yang mendasari pemikiran-pemikiran Marx: Marcuse adalah
salah satu orang yang pertama mengartikulasikan signifikansi teoretis dari
teks-teks ini.
Fase Pertama
Pengaruh intelektual
dan fokus teoretis dari generasi pertama dari para teoretikus Kritis Mazhab
Frankfurt: Institut ini membuat sumbangan-sumbangan penting dalam dua bidang
yang terkait dengan kemungkinan-kemungkinan subyek manusia yang rasional, yaitu
individu-individu yang dapat bertindak secara rasional untuk bertanggung jawab
atas masyarakat dan sejarah mereka sendiri. Yang pertama terdiri atas fenomena
sosial yang sebelumnya dianggap dalam Marxisme sebagai bagian dari
"superstruktur" atau sebagai ideologi: struktur-struktur kepribadian,
keluarga dan otoritas (penerbitan bukunya yang pertama diberi judul Studi
tentang Otoritas dan Keluarga), dan ranah estetika dan budaya massa.
Studi-studi ini juga melihat kepedulian bersama di sini dalam kemampuan
kapitalisme untuk menghancurkan prakondisi-prakondisi Kritis, kesadaran
revolusioner. Ini berarti tiba pada kesadaran canggih tentang dimensi kedalaman
di mana penindasan sosial mempertahankan dirinya sendiri. Ini juga merupakan
awal dari pengakuan teori Kritis terhadap ideologi sebagai bagian dari
dasar-dasar struktur sosial. Institut ini dan berbagai pihak yang ikut bekerja
sama dengannya mempunyai dampak yang hebat terhadap ilmu sosial (khususnya
Amerika) melalui karya mereka The Authoritarian Personality (Kepribadian yang
Otoriter), which melakukan penelitian empirik yang luas, dengan menggunakan
kategori-kategori sosiologis dan psikoanalisis, untuk menggambarkan
kekuatan-kekuatan yang mendorong individu untuk berafiliasi dengan atau
mendukung gerakan-gerakan atau partai-partai fasis.
Para pemikir dan pakar
utama Mazhab Frankfurt: Theodor W. Adorno, Max Horkheimer, Walter Benjamin,
Herbert Marcuse, Alfred Sohn-Rethel, Leo Lawenthal, Franz Neumann, Franz
Oppenheimer, Friedrich Pollock, Erich Fromm, Alfred Schmidt, Jurgen Habermas,
Oskar Negt, Karl A. Wittfogel, Susan Buck-Morss, Axel Honneth. Kritikus
terkemuka terhadap Mazhab Frankfurt: Henryk Grossman, Georg Lukacs, Umberto Eco.
[1] Tulisan ini diambil
dari Martin Jay, The Dialectical Imagination: A History of the Frankfurt
School and the Institute for Social Research 1923-1950. Berkeley,
University of California Press, 1996. Rolf Wiggershaus. The Frankfurt
School: Its History, Theories and Political Significance. Cambridge, Mass.:
The MIT Press, 1995. Jeremy J. Shapiro, "The Critical Theory of
Frankfurt", Times Literary Supplement, Oct. 4, 1974, No. 3, 787.
0 Comments: