DASAR KRITIK EKONOMI POLITIK
[1] Marx ingin membangun suatu filsafat praxis yang benar-benar dapat menghasilkan kesadaran untuk merubah realitas, yang pada waktu itu sangat tidak berkenan, yakni masyarakat kapitalis berkelas dan bercirikan pengisapan.
[2] Untuk membangun filsafat praxis yang baru, Marx tetapi memakai metode dialektis dari Hegel, hanya metode dialektis diletakkan dalam perspektif materialis.
[3] Jelasnya, Marx memakai metode dialektis Hegel untuk menganalisa realitas ekonomi pada waktu itu, karena hanya dengan analisa itulah akan ditemukan unsur-unsur yang menunjang terciptanya suatu praxis yang sanggup mengubah keadaan yang tidak diinginkan.
Kritiknya terhadap ekonomi kapitalis sebenarnya juga datang dari pandangan filsafatnya. Namun Marx juga seorang sosiolog dan ahli ekonomi yang tahu betul tentang perekonomian kapitalis.
Dalam Das Kapital, Marx memusatkan diri pada analisa ekonomi kapitalis dan dinamikanya.
Sebagai ahli ekonomi, Marx menggambarkan hukum-hukum ekonomi kapitalisme dan berusaha untuk memperlihatkan bahwa cara produksi kapitalis dengan sendirinya akan membawa kapitalis pada keruntuhannya.
Kritik Marx terhadap ekonomi kapitalis ini disebut “kritik ekonomi politik”.
ANALISIS KRITIK EKONOMI POLITIK
[1] Menurut ramalan Marx sistem kapitalis hancur bukan disebabkan oleh faktor-faktor lain, melainkan karena keberhasilannya sendiri. Sistem kapitalis dinilai Marx mewarisi daya self destruction
[2] Dalam buku Manifesto Komunis dapat diikuti bagaimana teori Marx tentang pertentangan kelas. Menurut Marx, sejarah segala masyarakat yang ada hingga sekarang pada hakikatnya adalah sejarah pertentangan kelas.
[3] Kaum proletar yang terdiri dari para buruh akan bangkit melawan kesewenang-wenangan kaum pemilik modal dan akan menghancurkan kelas yang berkuasa.
[4] Dari setiap argumen yang dilontarkan Marx di atas jelas sekali bahwa ide tentang konflik selalu ditekankan: konflik antara ideal dan realitas; antara kapital dan labor; juga antara pertumbuhan dan stagnasi. Dari setiap konflik akan muncul perubahan
[5] Proses ini mempunyai basis dalam pembagian masyarakat atas kaum pekerja dan kapitalis. Bagi Marx, pangkal dari semua perubahan adalah karena dilakukannya penghisapan atau eksploitasi dari para kapitalis terhadap kaum buruh.
KRITIK EKONOMI POLITIK; PROSES PRODUKSI KAPITAL
[1] Proses Produksi Kapital, adalah suatu pembahasan yang mendalam tentang ekonomi politik yang ditulis oleh Karl Marx. Marx melakukan suatu analisis kritis terhadap kapitalisme dan aplikasi praktisnya dalam ekonomi
[2] Marx percaya bahwa para ekonom politik dapat mempelajari hukum-hukum kapitalisme dalam cara yang “obyektif”, karena perluasan pasar pada kenyataannya telah mengobyektifikasikan sebagian besar hubungan ekonomi: cash nexus membuang semua ilusi keagamaan dan politik sebelumnya (namun kemudian menggantikannya dengan ilusi jenis lain—fetishisme komoditi). Marx juga mengatakan bahwa ia memandang "formasi ekonomi masyarakat sebagai suatu proses sejarah alam".
[3] Analisis Marx dalam Das Kapital, difokuskan terutama pada kontradiksi-kontradiksi struktural, daripada antagonisme kelas, yang mencirikan masyarakat kapitalis–“gerakan kontradiktif” (gegensätzliche Bewegung) yang berasal pada sifat ganda pekerjaan,” bukannya dalam perjuangan antara tenaga buruh dan modal, atau antara kelas pemilik dan kelas pekerja.
Lebih jauh, kontradiksi-kontradiksi ini beroperasi (seperti yang digambarkan oleh Marx dengan menggunakan suatu ungkapan yang dipinjam dari Hegel) “di belakang punggung” kaum kapitalis maupun buruh, artinya, sebagai akibat dari aktivitasaktivitas mereka, namun demikian tidak dapat diminimalkan ke dalam kesadaran mereka baik sebagai individu maupun sebagai kelas.
Determinisme Ekonomi
FORMULASI TEORETIK HUKUM GERAKAN EKONOMI
Menurut Marx masyarakat kapitalis akan runtuh dan hukum sejarah sosialis akan menggantikannya. Pokok soal ini menjadi puncak kritiknya terhadap sistem ekonomi “pasar bebas”. Karenanya menjelang keruntuhan dimaksud, Marx merumuskan formulasi teoretisnya dalam tiga hukum gerakan ekonomi:
Pertama: Hukum Akumulasi Modal (The Law of Capitalist Accumulation). Dalam masyarakat kapitalis terdapat dorongan yang memperbesar modal. Perusahaan-perusahaan kecil terus-menerus ditelan oleh perusahaan-perusahaan menengah dan perusahaan-perusahaan menengah lambat laun ditelan—dengan cara dibeli atau persaingan yang mematikan—oleh perusahaan besar. Kalau hal ini terjadi maka hanya beberapa perusahaan raksasa yang menguasai seluruh aktivitas ekonomi masyarakat.
Kedua: Hukum Konsentrasi Modal (The Law of the Concentration Capital). Penjabarannya adalah dengan konsentrasi modal, maka kekayaan berada di tangan segelintir manusia, kapitalis kecil gulung tikar dan menjadi buruh kapitalis kuat. Dipihak lain segera terlihat bahwa dibelakang kapitalis besar ini berdiri massa rakyat yang tidak mempunyai harta akibat penghisapan yang berjalan simultan.
Ketiga: Hukum Bertambahnya Kemelaratan (The Law of Increasing Misery). Sesudah teori akumulasi, yakni pemusatan kekayaan di tangan segelintir orang, maka perusahaan raksasa akhirnya terdiri dari mesin-mesin saja, mengakibatkan meningkatnya pengngguran atau kalau kaum buruh tetap ingin memilih bekerja, berarti ia akan mendapatkan upah tidak memadai.


0 Comments: