BAGIAN II Langkah Praxis Analisis Sosial
Apakah Analisa Sosial Itu?
Suatu proses analisa sosial
adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang situasi
sosial, hubungan-hubungan struktural, kultural dan historis.
Sehingga memungkinkan
menangkap dan memahami realitas yang sedang dihadapi. Suatu analisis pada
dasarnya "mirip" dengan sebuah "penelitian akademis" yang
berusaha menyingkap suatu hal atau aspek tertentu.
Dalam proses ini yang
dilakukan bukan sekedar mengumpulkan data, berita atau angka, melainkan
berusaha membongkar apa yang terjadi sesungguhnya, bahkan menjawab mengapa
demikian, dan menemukan pula faktor-faktor apa yang memberikan pengaruh kepada
kejadian tersebut.
Lebih dari itu, analisis
sosial, seyogyanya mampu memberikan prediksi ke depan: kemungkinan apa yang
tetjadi.
Analisa sosial merupakan upaya untuk mengurai logika, nalar, struktur, atau
kepentingan dibalik sebuah fenomena sosial.
Analisa sosial bukan semata deskripsi sosiologis dari sebuah fenomena
sosial.
Analisa sosial hendak menangkap logika struktural atau nalar dibalik sebuah
gejala sosial.
Analisa sosial dengan demikian material, empiris, dan bukan sebaliknya,
mistis, atau spiritualistik.
Analisa sosial menafsirkan gejala sosial sebagai gejala material. Kekuatan
dan gagasan ideologis dibalik gejala sosial harus dianalisa.
Wilayah Analisa Sosial
Sistem-sistem yang
beroperasi dalam suatu masyarakat.
Dimensi-dimensi obyektif
masyarakat (organisasi sosial, lembaga-lembaga sosial, pola perilaku,
kekuatan-kekuatan sosial masyarakat)
Dimensi-dimensi subyektif
masyarakat (ideologi, nalar, kesadaran, logika berpikir, nilai, norma, yang
hidup di masyarakat).
Pendekatan Dalam Analisa Sosial
Historis:
dengan mempertimbangkan konteks struktur yang saling berlainan dari
periode-periode berbeda, dan tugas strategis yang berbeda dalam tiap periode.
Struktural:
dengan menekankan pentingnya pengertian tentang bagaimana masyarakat dihasilkan
dan dioperasikan, serta bagaimana pola lembaga-lembaga sosial saling berkaitan
dalam ruang sosial yang ada.
Bagaimana Hasil Analisa Sosial?
Apakah hasil kesimpulan dari
analisa sosial bersifat final? tentu saja tidak.
Karena hasil dari analisa
tersebut dapat dikatakan hanya merupakan kebenaran tentatif, yang bisa berubah
sesuatu dengan fakta atau data dan temuan-temuan yang baru.
Dengan demikian, analisa ini bersifat dinamis, terus bergerak, memperbarui
diri, dikaji ulang dan terus harus diperkuat dengan fakta-fakta pendukung.
Hasil analisa bukan suatu dogma, atau sejenis kebenaran tunggal.
Batas Analisa Sosial
Analisa sosial bukanlah kegiatan monopoli intelektual, akademisi, atau
peneliti. Siapapun dapat melakukan analisa sosial.
Analisa sosial tidaklah bebas nilai.
Analisa sosial memungkinkan kita bergulat dengan asumsi-asumsi kita,
mengkritik, dan menghasilkan pandangan-pandangan baru.
Siapa Pelaku Analisa Sosial?
Semua pihak atau pelaku
sosial yang menghendaki untuk mendekati dan terlibat langsung dengan realitas
sosial.
Bicara tentang analisis
sosial, pada umumnya selalu dikaitkan dengan dunia akademik, kaum cendikiawan,
ilmuwan atau kalangan terpelajar lainnya.
Ada kesan yang sangat kuat
bahwa anaIisis sosial hanya milik "mereka". Masyarakat awam tidak
punya hak untuk melakukannya.
Bahkan kalau melakukan, maka
disediakan mekanisme sedemikian rupa, sehingga hasil analisis awam itu
dimentahkan.
Mengapa Gerakan Sosial Membutuhkan Analisa Sosial ?
Kalau kita pahami secara lebih mendalam, aktivitas sosial adalah sebuah
proses penyadaran masyarakat dari suatu kondisi tertentu kepada kondisi yang
lain yang lebih baik (baca: kesadaran kritis).
Kalau kita menggunakan istilah yang lebih populer, aktivitas semacam itu
bisa juga disebut sebagai aktivitas pemberdayaan (Empowerment) untuk
suatu entitas atau komunitas masyarakat tertentu.
Dari statemen tersebut, maka akan termuat suatu makna bahwa sebenarnya
kesadaran kritis atas realitas sosial ini pada dasarnya ada pada setiap diri
manusia.
Hanya saja tingkat kesadaran kritis pada masing-masing orang itu kadarnya
berbeda-beda.
Dan aktivitas sosial adalah
alat untuk menyadarkan atau memotivasi bagi munculnya kesadaran tersebut.
Meskipun, sebagaimana kita
ketahui, bahwa membangun kesadaran kritis atas realitas sosial itu tidaklah
semudah membalik tangan, karena kesadaran itu dilingkupi oleh
persoalan-persoalan (sosial dan sebagainya), yang senantiasa membelenggunya.
Signifikansi Analisa Sosial
Untuk mengidentifikasikan
dan memahami persoalan-persoalan yang berkembang (ada) secara lebih mendalam
dan seksama (teliti); berguna untuk membedakan mana akar masalah (persoalan
mendasar) dan mana yang bukan, atau mana yang merupakan masalah turunan.
Akan dapat dipakai untuk
mengetahui potensi yang ada (kekuatan dan kelemahan) yang hidup dalam
masyarakat.
Dapat mengetahui dengan
lebih baik (akurat) mana kelompok masyarakat yang paling dirugikan (termasuk
menjawab mengapa demikian).
Dari hasil analisa sosial
tersebut dapat proyeksikan apa yang mungkin akan terjadi, sehingga dengan
demikian dapat pula diperkirakan apa yang harus dilakukan.
Orientasi Analisa Sosial
Analisa sosial jelas didedikasikan dan diorientasikan untuk keperluan
perubahan.
Analisa sosial adalah watak mengubah yang dihidupkan dalam proses
identifikasi. Justru karena itu pula, maka menjadi jelas bahwa analisa sosial
merupakan salah satu titik simpul dari proses mendorong perubahan.
Analisa sosial akan menghasilkan semacam peta yang memberikan arahan dan
dasar bagi usaha-usaha perubahan.
Prinsip-Prinsip Analisa Sosial
Analisa sosial bukan suatu
bentuk pemecahan masalah, melainkan hanya diagnosis (pencarian akar masalah),
yang sangat mungkin digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah, karena analisa
sosial memberikan pengetahuan yang lengkap, sehingga diharapkan keputusan atau
tindakan yang diambil dapat merupakan pemecahan yang tepat.
Analisa sosial tidak
bersifat netral, selalu berasal dari keberpihakan terhadap suatu keyakinan.
Soal ini berkait dengan perspektif, asumsi-asumsi dasar dan sikap yang diambil
dalam proses melakukan analisa. Karena
pernyataan di atas, maka analisa sosial dapat digunakan oleh siapapun.
Analisa sosial lebih memiliki kecenderungan mengubah; tendensi untuk
menggunakan gambaran yang diperoleh dari analisa sosial bagi keperluan
tindakan-tindakan mengubah, maka menjadi sangat jelas bahwa analisa sosial
berposisi sebagai salah satu simpul dan siklus kerja transformasi.
Analisa sosial selalu menggunakan ‘tindakan manusia’ sebagai sentral atau
pusat dalam melihat suatu fenomena nyata.
Tahap-Tahap Analisa Sosial
Tahap menetapkan posisi,
orientasi: pada intinya dalam tahap ini, pelaku analisa perIu mempertegas dan
menyingkap motif serta argumen (ideologis) dari tindakan analisa sosial.
Tahap pengumpulan dan
penyusunan data: tujuan dan maksud dari tahap ini, agar analisa memiliki dasar
rasionalitas yang dapat diterima akal sehat. Ujung dari pengumpulan data ini
adalah suatu upaya untuk merangkai data, dan menyusunnya menjadi diskripsi
tentang suatu persoalan.
Tahap analisa: pada tahap
ini, data yang telah terkumpul diupayakan untuk dicari atau ditemukan hubungan
diantaranya.
Apa Yang Penting Ditelaah dalam Melakukan Analisa Sosial
- Kaitan Historitas (Sejarah Masyarakat);
- Kaitan Struktur;
- Nilai;
- Reaksi yang berkembang dan arah masa depan.
Model Telaah dalam Analisa Sosial
Telaah Historis,
dimaksudkan untuk melihat ke belakang. Asumsi dasar dari telaah ini bahwa suatu
peristiwa tidak dengan begitu saja hadir, melainkan melalui sebuah proses
sejarah. Dengan ini, maka kejadian, atau peristiwa dapat diletakkan dalam
kerangka masa lalu, masa kini dan masa depan.
Telaah Struktur. Biasanya orang enggan dan cemas melakukan telaah ini,
terutama oleh stigmatisasi tertentu. Analisa ini sangat tajam dalam melihat apa
yang ada, dan mempersoalkan apa yang mungkin tidak berarti digugat. Struktur
yang akan dilihat adalah: ekonomi (distribusi sumberdaya); politik (bagaimana
kekuasaan dijalankan); sosial (bagaimana masyarakat mengatur hubungan di luar
politik dan ekonomi); dan budaya (bagaimana masyarakat mengatur nilai).
Telaah Nilai. Penting pula untuk diketahui tentang apa nilai-nilai yang dominan dalam
masyarakat. Mengapa demikian. Dan siapa yang berkepetingan dengan pengembangan
nilai-nilai tersebut.
Telaah Reaksi. Melihat reaksi yang berkembang berarti mempersoalkan mengenai siapa yang
lebih merupakan atau pihak mana yang sudah bereaksi, mengapa reaksi muncul dan
bagaimana bentuknya. Telaah ini penting untuk menuntun kepada pemahaman
mengenai "peta" kekuatan yang bekerja.
Telaah Masa Depan. Tahap ini lebih merupakan usaha untuk memperkirakan atau
meramalkan, apa yang terjadi selanjutnya. Kemampuan untuk memberikan prediksi
(ramalan) akan dapat menjadi indikasi mengenai kualitas tahap-tahap sebelumnya.
Keterangan:
Tradisional
Siklis: kepingan-kepingan
episode (maa lalu, kini, masa depan) dintegrasikan dalam keseluruhan sejaah
Organis: hanya ada susunan
tunggal yang diatur sesuai kepentingan umum
Otoritarian: masyarakat
dipandang seperti piramida yang dikendalikan dari puncak dengan sedikit
partisipasi bawah
Biologis: masyarakat
dipandang seperti organisme yang analog dengan tubuh manusia
Menyimpang: perubahan yang
mengubah siklus sejarah dianggap menyimpang
Liberal
Evolusioner: perkembangan
sejarah bersifat linear. Gerak sejarah bukan siklis, tapi kemajuan/progresif
Pluralis: ruang sosial
disusun berdaasarkan berbagai macam bagian yang tidak terpisah dan tak
berhubungan
Manajerial: menjaga
keseimbangan semua unsur atau bagian
Mekanistik: masyarakat dipandang sebagai mesin yang bekerja
Pengawasan: perubahan sosial merupakan kehendak sejarah, namun tidak
mengubah struktur dasar yang mendasarinya. Perubahan selalu diawasi
agar tidak menyimpang
Transformatif
Transformatif: setiap peristiwa sejaah dipandang secara fundamental
menimbulkan tahapan baru, masa lalu, sekarang, dan masa depan, terkait secara
dialektik
Interdependen: masyarakat dianggap sebagai keseluruhan sistem yang kreatif,
dialektik.
Partisipasi: kepentingan
umum merupakan input masyarakat, hasil definisi masyarakat
Transformasi kultural:
masyarakat terbentuk secara kreatif melalui dialog maupun cita-cita utopis
anggotanya.
Kreatif: konflik merupakan penggerak sejarah, dan kemajuan.
Tahap Penarikan Kesimpulan Analisa Sosial
Pada tahap ini, setelah
berbagai aspek tersebut ditemukan, maka pada akhirnya suatu kesimpulan akan
diambil; kesimpulan merupakan gambaran utuh dari suatu situasi, yang didasarkan
kepada hasil analisa.
Dengan demikian kualitas
kesimpulan sangat bergantung dari proses tahap-tahap analisa, juga tergantung
pada kompleksitas isu, kekayaan data dan akurasi data yang tersedia, ketepatan
pertanyaan atau rumusan terhadap masalah, dan kriteria yang mempengaruhi
penilaian-penilaian alas unsur-unsur akar masalah.
Dasar Penarikan Kesimpulan Analisa Sosial
Yang tidak kalah penting
adalah menemukan apa yang menjadi akar masalah. Untuk menemukan akar masalah
dapat dituntun dengan pertanyaan: mengapa?
Untuk sampai kepada akar
masalah, maka penting dilakukan kualifikasi secara ketat, guna menentukan
faktor mana yang paling penting. Kesimpulan tidak lain berbicara mengenai
faktor apa yang memberikan pengaruh paling dominan (paling kuat) dan demi
kepentingan siapa unsur akar tersebut bekerja.
Sebagaimana diungkapkan di
depan, kesimpulan tidak menjadi sesuatu yang final, melainkan akan mungkin
diperbaiki menurut temuan-temuan atau data baru.
0 Comments: