KOMUNISME
Inggris: communism; dari Latin: communis (umum, sama, publik, universal). Suatu struktur sosial dimana semuanya diurus bersama.
Menurut Aristoteles, komunisme pertama kali diajukan oleh Phalcas dari Chalcedon dan Hippodamus dari Miletus.
Komunisme diberikan pertama kali bentuk sistematis dalam Republic Plato. Disitu komunisme mau menandakan setidaknya klas pemimpin dan juga mencirikan seluruh masyarakat.
Diajurkan selama revolusi Perancis oleh Francois Babeuf, komunisme untuk sementara menyandang nama Babouvisme.
Istilah itu dewasa ini dikaitkan terutama dan pertama-tama dengan karya Marx dan Engels, yang memandang komunisme sebagai tahap akhir perkembangan masyarakat, suatu keadaan yang akan tercapai setelah tercapainya sosialisme.
Dalam pokok-pokok ajaran Marx, masyarakat berawal dari komunisme primitif dan akan berakhir dengan digulingkannya negara.
Untuk mencapai tujuan ini harus terjadi revolusi dan kediktatoran proletariat. Masyarakat yang berkembang dari Sosialisme.
Komunis mulai populer dipergunakan setelah revolusi di tahun 1830 di Peracis. Suatu gerakan revolusi yang menghendaki perubahan pemerintahan yang bersifat parlementer dan dihapuskannya raja.
Istilah komunis, awalnya mengandung dua pengertian:
Pertama, ada hubungannya dengan komune (commune) suatu satuan dasar bagi wilayah negara yang berpemerintahan sendiri, dengan negara itu sendiri sebagai federasian komune-komune itu.
Kedua, ia menunjukkan milik atau kepunyaan bersama. Pada esensinya adalah sebuah alra berfikir berlandaskan kepada atheisme, yang menjadikan materi sebagai asal segala-galanya. Ditafsirkannya sejarah berdasarkan pertarungan kelas faktor ekonomi.
Karl Marx dan Frederich Engels adalah tokoh utamanya dalam mengembangkan faham ini.
Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.
Komunisme bersandar pada jenis obyektifikasi buruh yang “terdistorsi”, seperti yang ditemukan dalam teori ekonomi politik.
Harus berpusat atas penghapusan positif dari pemilikan pribadi, pengasingan diri sendiri, benar-benar dari sifat manusia dan untuk manusia, serta mengasimilasi semua kekayaan dari perkembangan sebelumnya.
Masyarakat komunisme dilandaskan di atas kesadaran mengenai saling ketergantungan antara pribadi dan masyarakat.
Masyarakat komunisme akan mengijinkan perluasan bakat-bakat dan kemampuan-kemampuan khas dari individu-individu.
Cita-cita Komunisme: adalah masyarakat tanpa kelas.
KOMUNISME—SISTEM POLITIK
Secara teoretis, pemerintahan komunis yang didasarkan ideologinya memperlakukan semua negara bagian mereka, rakyat dan cita-citanya menciptakan masyarakat sama rata-sama rasa.
Dalam kenyataannya kekerasan, penyingkiran lawan-lawan, pembuangan, pengasingan, agitasi dan propaganda untuk menghancurkan bagi mereka yang tidak sejalan merupakan tindakan yang biasa dan harus dijalankan dengan cara revolusioner dan radikal.
Dengan demikian ideologi komunisme dengan Marxisme-nya cenderung untuk melahirkan sistem politik yang otoriter dan tiranik
Dengan demikian ideologi komunisme dengan Marxisme-nya cenderung untuk melahirkan sistem politik yang otoriter dan tiranik seperti yang diperlihatkan oleh penguasa:
Stalin dan Lenin di Rusia, Mao Tse Tung di China, Fidel Castro di Kuba, Rezim Kemer Merah dengan Polpot dan Khi Smpan di Kamboja, Kim Sung di Korea Utara, Afganistan di masa Babrak Karmal.
Sejumlah negara dikawasan Eropa Timur yang menjadi satelit Uni Sovyet seperti
Hingaria, Bulgaria, Jerman timur, Latvia, Lithuania, Estonia, Rumania, Polandia.
Kemudian negara dibawah Konfederasi Rusia yang menjadi Uni Sovyet seperti
Georgia, Turkistan, Azerbaijan, Turmikistan, Kazakstan, Armenia.
Selain itu negara yang berporos kepada faham Marxis dikawasan
Afrika, Asia dan Amerika Latin.
Melalui partai komunis yang menganut single party memegang kekuasaan dengan mutlak-diktator.
Dalam membawa misi komunismenya untuk mencapai dan menguasai politik dalam masyarakat maupun negara, kalangan ini bila mungkin membentuk partai politik berupa partai komunis.
Dalam struktur politik, negara yang berfaham ideologi komunis menganut sistem komando, hierarkis dari atas, dengan pola yang sentralistik, dan diktatur atas nama proletar, sehingga sering disebut diktatur proletariat.
Dalam mengambil keputusan ada tiga tingkat atau jalur untuk lahirnya suatu kebijakan politik, yakni;
1] Polit Biro (vanguard) merupakan pimpinan tertinggi dan pemutus,
2] partai atau parlemen,
3] negara terakhir masyarakat.
Secara resmi, negara komunis mengaku kemajemukan masyarakat, sebagai realisasinya ada wadah yakni partai.
Akan tetapi masyarakat komunis, Marxisme, Leninisme mengajarkan bahwa sosialisme dibentuk dan dipertahankan melalui “Kediktaturan Proletariat.”
Kediktaturan Proletariat dilakukan melalui partai hanya mungkin melalui kediktaturan Polit Biro.
Inilah doktrin Sentralisme Demokrasi.
KOMUNISME—SISTEM PEREKONOMIAN
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian.
Lenin dalam melihat kemakmuran ekonomi yang menjadi syarat utama untuk mencapai cita-cita komunis. Ia bersandar kepada tiga prinsip untuk mencapai tujuan tersebut:
Pertama, industrialisasi secara pesat, teruatama sekali dengan mengandalkan pembangunan indutri;
Kedua, perencanaan menyeluruh degan mengkoordinasikan kehidupan anggota masyarakat secara seksama oleh suatu organisasi tehnik birokratis (kita harus meniru kapitalis);
Ketiga, perlembagaan persaingan sebagai cara untuk model dan rangsangan bagi usaha individu dan kolektif, melalui pemberian rangsangan bagi kepentingan pribadi dalam bentuk gaji serta imbalan yang tidak sama, dan insentif material dan jabatan untuk mereka yang ahli secara tehnis dan cakap secara administratif.
KOMUNISME—PRINSIP-PRINSIP
Pertama, yang dimasud ideologi komunisme ialah sistem politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan berdasarkan ajaran Marxisme-Leninisme.
Kedua, ideologi komunis yang berasal dari pemikiran Marx memberikan ekspresi harapan. Filsafat Marx yang komunis telah menyadarkan janji penyelamatan sosial.
Ketiga, orang komunis percaya bahwa historical materialis, sebab mereka memandang soal-soal spiritual hanya sebagai efek sampingan hakikat dari keadaan perkembangan materi termasuk ekonomi.
Keempat, karena cara mencapai tujuan, sangat menghalalkan segala cara, sangat menghalalkan kekerasan radikal, revolusioner dan perjuangan kelas, dengan sendirinya etika tingkah laku didasarkan atas kekerasan (code of behavior of violence) serta tidak mengakui pernyataan hak asasi manusia (denial of declaration of human right).
Kelima, cita-cita perjuangannya adalah membangun masyarakat tanpa negara, tanpa kelas dengan konsep sama rata-sama rasa, ideologi komunis itu bersifat international dibidang politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Keenam, pengendalian segala kebijakan berada ditangan segelintir orang yang diebut Polit Biro, dengan sendirinya kebijakan ekonomi juga dilakukan secara tersentral (central economic system) dengan manajemen yang juga secara diktator (dictatoral management) dan pemerintahan yang dikendalikan oleh sejumlah orang yang sedikit (government by the few).
KOMUNISME DAN MASYARAKAT TANPA KELAS
Ciri-ciri masyarakat komunis adalah penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi penghapus adanya kelas-kelas sosial, menghilangnya negara, penghapusan pembagian kerja.
Kelas-kelas tidak perlu dihapus secara khusus sesudah kelas kapitalis ditiadakan karena kapitalis sendiri sudah menghapus semua kelas, sehingga hanya tinggal proletariat.
Itulah sebabnya revolusi sosialis tidak akan menghasilkan mesyarakat dengan kelas atas dan kelas bawah.
Marx mempergunakan istilah sosialisme dan komunisme dalam arti yang sama, yaitu keadaan masyarakat sesudah penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi.
Langkah pertama adalah kediktatoran proletariat dan sosialisme negara, lalu sesudah kapitalisme dihancurkan, negara semakin kehilangan fungsinya.
Sosialisme tercapai apabila tidak ada lagi sedangkan negara komunis yang dimaksud Marx adalah bahwa negara bukan hanya menghilang bahkan menjadi maha kuasa
KARAKTERISTIK UMUM DARI SOSIALISME DAN KOMUNISME
TABEL
Tujuan keseluruhan dari kedua tahap:
Perluasan produksi yang terencana dan penghapusan kelangkaan.
‘Administrasi orang-orang’ digantikan dengan ‘administrasi barang-barang’ untuk ‘menghapuskan negara’.
Prinsip keadilan akan ditegakkan secara bertahap; ‘dari setiap orang berdasarkan kemampuannya; bagi setiap orang berdasarkan kebutuhannya.’

0 Comments: