KEMUNCULAN SOSIALISME
Seperangkat upaya perubahan yang bertujuan menanggulangi ekses sistem industri dan kapitalisme itu dapat dimasukkan dalam istilah sosialisme.
Beberapa sosiolog lebih menyukai makna sosialisme sebagai solusi atas masalah industri, namun mereka menentang pengertian ini.
Marx adalah pendukung aktif pengancuran sistem kapitalisme dan hendak menggantikan dengan sistem sosialis.
Weber & Durkheim menentang sosialisme Marx, mereka menyadari adanya berbagai masalah dalam masyarakat kapitalis, namun, menurut mereka, melakukan reformasi dalam sistem kapitalis akan jauh lebih baik daripada melakukan revolusi sosial seperti yang didesakkan Marx. Mereka lebih menghawatirkan sosialisme daripada kapitalisme.
Dalam perkembangan teori sosiologi, ketakutan ini memainkan peran besar daripada dukungan Marx terhadap sosialisme sebagai pengganti kapitalisme. Kalau dianalisis pengembangan teori sosiologi lebih merupakan reaksi yang menentang teori Marxian dari teori sosialis pada umumnya.
SOSIALISME
Dari bahasa Latin: socius (teman, sahabat). Istilah ini menunjuk pada asosiasi manapun, entah pribadi (swasta) atau umum (pemerintah).
Diatur menurut prinsip pengendalian harta harta dan produksi serta kekayaan oleh kelompok.
Biasanya sosialisme dibedakan dari komunisme hanya beberapa derajat.
Istilah ini digunakan pertama kali, sejauh diketahui, tahun 1831 di Perancis. Ia muncul dalam sebuah artikel anonim, yang dipertalikan dengan Alexander Vinet.
Ia mengemukakan bahwa akan ditemukan suatu jalan antara “individualisme dan sosialisme”.
Baik Pierre Leroux maupun Louis Reuband menggunakan istilah ini pada tahun 1830-an. Keduanya mengklaim (rupanya keliru) telah memperkenalkannya.
Istilah ini dipakai luas dalam periode ini oleh pengkut Saint-Simon untuk menentang individualisme yang dianggap sesat.
Sesunguhnya Saint-Simon dipandang sebagai pendiri sosialisme Perancis, dan menganjurkan pembaruan pemerintahan yang bermaksud mengembalikan harmoni pada masyarakat.
Istilah ini menjadi umum di Inggris sekitar tahun 1835 dalam pertemuan-pertemuan “Asosiasi Semua Klas Segala Bangsa” dari Robert Owen.
Owen menuntut komunitas-komunitas yang siap sedia hidup, bekerja dan belajar bersama.
Louis Blanc membikin slogan “kepada setiap orang menurut kebutuhannya, dan tiap orang menurut kemampuannya”.
Ia menganjurkan “bengkel masyarakat”, yang memadukan unsur-unsur serikat dagang dan persekutuan gotong-royong. Ini dia lontarkan di depan Dewan Nasional Perancis untuk Departemen Tenaga Kerja tahun 1807.
Marx dan Engels mempopulerkan istilah “Sosialisme Utopian” untuk semua pandangan yang menganut cara damai, evolusi atau persuasi, untuk melancarkan perubahan yang perlu.
Mereka membuat perbedaan yang diterima luas antara sosialisme dan komunisme.
Sosialisme adalah tahap yang dilalui masyarakat menuju komunisme.
Dengan demikian komunisme berada pada akhir sejarah, dan sosialisme adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan ini.
Berbeda dengan kaum sosialis awal, kaum Marxis beranggapan bahwa tahap sosialisme juga merupakan tahap kediktatoran proletariat.
SOSIALISME UTOPIS
Sosialisme Utopis atau Sosialisme Utopia adalah sebuah istilah untuk mendefinisikan awal mula pemikiran sosialisme modern.
Para sosialis utopis tidak pernah benar-benar menggunakan ini untuk menyebut diri mereka;
istilah "Sosialisme Utopis" awalnya diperkenalkan oleh Karl Marx dan kemudian digunakan oleh pemikir-pemikir sosialis setelahnya, untuk menggambarkan awal kaum sosialis intelektual yang menciptakan hipotetis masa datang dari penganut paham egalitarian dan masyarakat komunal tanpa semata-mata memperhatikan diri mereka sendiri dengan suatu cara dimana komunitas masyarakat seperti itu bisa diciptakan atau diperjuangkan.
Kata utopia sendiri diambil dari kisah pulau Utopia karangan Thomas Moore.
Karena Sosialisme utopis ini lebih merupakan sebuah kategori yang luas dibanding sebuah gerakan politik yang spesifik, maka sebenarnya sulit untuk mendefinisikan secara tepat istilah ini.
Merujuk kepada beberapa definisi, desinisi sosialisme utopis ini sebaiknya melihat para penulis yang menerbitkan tulisan-tulisan mereka pada masa antara Revolusi Perancis dan pertengahan 1930-an.
Definisi lain mengatakan awal mula sosialisme utopis jauh lebih ke masa lalu, dengan mengambil contoh bahwa figur Yesus adalah salah satu diantara penganut sosialisme utopis.
Istilah "sosialisme ilmiah" kadang digunakan oleh para penganut paham Marxisme untuk menguraikan versi sosialisme mereka, terutama untuk tujuan membedakannya dari Sosialisme Utopis dimana telah terdeskripsi dan idealistis (dalam beberapa hal mewakili suatu yang ideal) dan bukan ilmiah, yaitu, yang dibangun melalui pemikiran dan berdasarkan pada ilmu-ilmu sosial.
SOSIALISME ILMIAH
Marx menolak pendasaran sosialisme pada pertimbangan-pertimbangan moral.
Sosialisme tidak akan datang karena dinilai baik atau karena kapitalisme dinilai jahat, melainkan karena syarat-syarat obyektif penghapusan hak milik pribadi atau alat-alat produksi terpenuhi.
Dan kapitalisme itu sendiri adalah sistem dimana alat-alat produksi dikuasai oleh minoritas, kaum buruh dieksploitir, dan proses akumulasi kapital didorong oleh persaingan antara perusahaan-perusahaan.
Sosialisme adalah sebuah masyarakat dimana kaum pekerja sendiri yang menguasai alat-alat produksi dan merencanakan ekonomi secara demokratik dan semua ini secara internasional.
Bilamana menilik di dalam sejarahnya, sosialisme muncul ketika feodalisme tersingkir, dan masyarakat merdeka kapitalis muncul di dunia, maka muncullah suatu sistem untuk penindasan dan eksploitasi terhadap golongan pekerja.
Disinilah berbagai doktrin sosialis muncul sebagai refleksi dari protes terhadap penindasan ini. Dan sosialisme pada awalnya, bagaimanapun merupakan sosialisme utopis.
Ia mengkritik masyarakat kapitalis, mengutuknya, memimpikan keruntuhan kapitalisme. Ia mempunyai gagasan akan adanya pemerintahan yang lebih baik.
Ia berusaha membuktikan kepada orang-orang bahwa eksploitasi itu tak bermoral. (akan tetapi disini perspektif sosialisme.
Marx menolak pada pertimbangan-pertimbangan moral). Namun sosialisme utopis tidak memberikan solusi nyata. Ia tak dapat menjelaskan sifat sebenarnya dari perbudakan di bawah sistem kapitalisme.
Ia tak mampu mengungkapkan hukum-hukum perkembangan kapitalis atau memperlihatkan kekuatan sosial apa yang mampu membentuk suatu masyarakat yang baru.
Revolusi Dalam Perspektif Sosialisme Karl Marx:
Kaum proletar harus memainkan peranan pentinngnya dengan cara merebut kekuasaan dari tangan kapitalis. (Persatuan Buruh Sebagai Kelas Terindas)
Revolusi sosialisme yang dilakukan oleh kelas pekerja dalam upaya meruntuhkan kelas borjuis. (Tidak ada hak milik pribadi atas alat-alat produksi)
Setelah mencapai kekuasaan, kaum komunis sebagai juru bicara kelas buruh untuk mempergunakan kekuasaannya di zaman peralihan sampai pada persoalan kelas tidak menjadi permasalahan. (Diktatur proletariat)
SOSIALISME—PRINSIP-PRINSIP
Sosialisme memiliki prinsip-prinsip dalam menegakkan suatu pemerintahan dan negara dalam mewujudkan kepentingan rakyat secara keseluruhan.
Ini meliputi masalah:
agama,
idealisme etis dan estetis,
empirisme febian dan
liberalisme.
Prinsip-prinsip ideologi sosialisme adalah sebagai berikut:
Pertama, masalah agama. Dalam pembentukan gerakan sosialis pengaruh agama merupakan yang paling kuat. Menemukan berbagai hal yang berhubungan dengan doktrin keagamaan, sosial dan ekonomi serta banyaknya jumlah sekte keagamaan telah membuktikan betapa adanya berbagai ajaran yang dipegangnya.
Kedua, idealisme etis dan estetis. Ini menjadi sumber sosialisme di Inggris, John Ruskin dan William Morris mengungkapkan ini bukan suatu program politik dan atau ekonomi, tetapi merupakan pemberontakan melawan kemelaratan, kebosanan, dan kemiskinan hidup dibawah kapitalisme industri.
Ketiga, empirisme fabian. Ini merupakan ciri gerakan sosialis Inggris yang paling khas. Masyarakat fabian didirikan pada tahun 1884, serta mengambil nama seorang Romawi, yakni Quintus Fabius Maximus Cunctator, si “penunda’. Moto awal dari masyarakat itu adalah ‘Engkau harus menunggu saat yang tepat; kalau saat yang tepat itu tiba engkau harus melakukan serangan yang dahsyat, sebab jika tidak, penundaan yang engkau lakukan itu sia-sia dan tidak akan membawa hasil.
Keempat, liberalisme. Ini telah menjadi sumber yang semakin penting bagi sosialisme, terutama sejak Partai Liberal merosot peranannya, dan meningkatnya peran oleh Partai Buruh. Dalam sosialisme juga ada kecenderungan berorientasi pada negara, masa dan kolektivitas.
SOSIALIS-REVOLUSIONER
Merupakan gabungan dari berbagai kelompok Narodnik di Rusia. Kaum Sosialis-Revolusioner mengambil kaum tani sebagai basis mereka.
Program mereka menuntut adanya “kekuasaan populer yang bebas, nasionalisasi tanah dan nasionalisasi terhadap semua industri besar’.
Setelah Revolusi Februari 1917, bersama kaum Menshevik mereka menjadi kekuatan utama dalam Pemerintahan Sementara borjuis.
Program agraria yang gagal mereka laksanakan (bahkan menteri-menteri mereka mengirimkan ekspedisi khusus untuk menghukum kaum petani yang merebut tanah dari para tuan tanah!) dalam kenyataan berikutnya diimplementasikan oleh kaum Bolshevik saat mereka merebut kekuasaan tahun 1917.
Saat pemberontakan Oktober itu, sayap kanan Sosialis-Revolusioner secara terbuka mengambil posisi kontrarevolusi.
Setelah terpecah, sayap kiri Sosialis Revolusioner membentuk koalisi yang berumur pendek dengan pemerintahan Bolshevik.

0 Comments: