REVOLUSI
Perebutan kekuasaan Negara oleh kelas yang baru dan maju, umpamanya revolusi borjuis di Parancis dalam tahun 1789, dan Revolusi Proletar di Rusia dalam bulan November 1917,
Catatan: Perebutan kekuasaan oleh Hitler bukanlah suatu revolusi, karena kelas yang berkuasa pada waktu itu yaitu kaum kapitalis, masih tetap berkuasa; perubahannya hanyalah dari demokrasi kapitalis menjadi kekuasaan-teror kapitalis.
Bagi Marx, peralihan kekuasaan politik merupakan langkah awal, syarat perlu bagi revolusi yang sesungguhnya.
‘Langkah pertama dalam revolusi oleh kelas pekerja adalah menaikkan kaum proletariat ke tampuk kekuasaan untuk memenangkan pertempuran demi demokrasi.’
REVOLUSI KELAS PROLETARIAT
Adalah sebuah pertarungan kekuatan secara terbuka antara kekuatan-kekuatan sosial di dalam sebuah perjuangan untuk mengambil kekuasaan.
Negara bukanlah sebuah tujuan akhir di dalam dirinya sendiri.
Ia hanyalah sebuah alat di tangan kelas sosial yang mendominasi.
TEORI KRISIS MARX
REVOLUSI SOSIAL
Yaitu merebut kekuasaan dari tangan kapitalis dengan cara merebut segala alat produksi dan melalui tahap transisi yang disebut dengan diktatur proletariat.
Jadi barisan proletar dengan partai komunislah sebagai barisan pelopor dalam usaha mencapai kekuasaan. Revolusi yang dijabarkan oleh Karl Marx dapat dijabarkan dalam dua tahap.
Pertama, revolusi-revolusi yang dipelopori oleh golongan borjuis yang hendak menghancurkan golongan feodal.
Kedua, adalah revolusi yang dilakukan oleh kelas pekerja dalam upaya meruntuhkan kelas borjuis. Sewaktu revolusi pertama berlangsung kelas buruh modern sebenarnya sudah eksis membantu borjuis meruntuhkan golongan feodal.
Bantuan yang diberikan oleh kelas pekerja dalam revolusi tahap awal semata-mata dimaksudkan sebagai ajang latihan dan pematangan tekad mengantisipasi kekuasaan, melatih diri berorganisasi serta memahami cara-cara mengatur negara.
REVOLUSI BORJUIS
Ungkapan yang yang secara konvensional digunakan dalam periode kemunculan kapitalisme untuk menyatakan revolusi-revolusi melawan kelas feodal yang berkuasa.
Revolusi-revolusi borjuis klasik, Revolusi Perancis (Revolusi Besar) tahun 1789 adalah contoh yang paling terkenal darinya, diadakan untuk mengantarkan borjuasi kepada kekuasaan dengan menggunakan melimpahnya gerakan massa di bawah panji-panji demokrasi.
Itulah pengalaman dari semua revolusi borjuis di mana borjuasi menjelma jadi kontra revolusi sejalan dengan menngkatnya derajad tuntutan massa untuk melaksanakan slogan-slogan demokratik dalam konklusi prakteknya.
Revolusi Rusia mulanya adalah revolusi borjuis, tetapi karena kaum borjuasi menentang segala tugas-tugas demokratik dan mengambil posisi kontra revolusioner, maka kepemimpinan beralih ke tangan kaum proletar yang akhirnya merebut kekuasaan dengan memimpin kaum buruh tani miskin dan melaksanakan revolusi tersebut sebagai revolusi permanen.
Inilah proses ‘revolusi permanen’ yang diramalkan dan dijelaskan oleh Trotsky.
REVOLUSI POLITIK
Sebuah revolusi sosial menggantikan tatanan satu kelas dengan kelas yang lainnya.
Revolusi sosial mensyaratkan penyingkiran kelas berkuasa sebelumnya dari kekuasaan negara. Setiap revolusi sosial diiringi oleh revolusi politik.
Setiap revolusi sosial pada saat yang bersamaan juga berujud revolusi politik, tetapi setiap revolusi politik belum tentu berujud revolusi sosial.
Sebuah revolusi yang hanya politik menunjukkan perubahan, dengan cara-cara revolusioner, dari satu bentuk dominasi, satu bentuk negara sebuah kelas, dengan bentuk negara yang lain dari kelas yang sama.
Rentetan panjang revolusi politik yang dihantarkan oleh revolusi perancis 1789 dan revolusi yang berlangsung sepanjang abad 19 merupakan faktor yang paling besar perannya dalam perkembangan teori sosiologi.
Dampak revolusi politik terhadap masyarakat memiliki konsekuensi positif dan negatif. Para pemikir merasa prihatin dengan munculnya chaos dan kekacauan yang ditimbulkan revolusi terutama di perancis.
Para pemikir menyadari bahwa ada kemungkinan untuk menciptakan perubahan sosial yang dapat mengembalikan keadaan pada kedamaian dan ketertiban. Perhatian terhadap masalah ketertiban sosial ini menjadi salah satu perhatian utama teoritisasi sosiologi klasik, terutama Comte dan Durkheim.
Revolusi politik dalam perspektif Marxisme adalah usaha dan perjuangan kaum proletariat. Perjuangan kelas proletariat merebut alat produksi kapitalis dan menggulingkan negara borjuis, untuk kemudian mengambil alih dalam kepemimpinan diktatur proletariat. Terciptanya masyarakat sosialis adalah puncak perjuangan politik kaum proletar.
Analisis & Kririk Terhadap Pemikiran Karl Marx
Marxisme adalah ideologi politik, bisa juga dikatakan teori sosiologi atau teori ekonomi yang obyektif.
Ramalan mengenai kondisi ekonomi kelas proletar yang semakin tertekan—kesadaran sebagai kelas tertindas—nampaknya tidak terjadi.
Serikat buruh sudah bisa memperjuangkan kenaikan upah serta kondisi kerja yang lebih baik dalam konteks struktur kapitalis. Sehingga serikat pekerja cenderung kurang radikal.
Karena otomatisasi ditambahkan pada mekanisasi dan kerana tehnologi sudah semakin kompleks, sehingga banyak pekerjaan industri yang kurang menindas lagi.
Marx meremehkan fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri dari masyarakat kapitalis dalam menyelesaikan krisis.
Tidak terbentuknya masyarakat tanpa kelas (sosialisme-utopis), dan diktatur proletariat.


0 Comments: